Selasa, 01 November 2011

Beberapa Faedah Mengetahui Asbabun Nuzul

Sebagian orang ada yang beranggapan bahwa ilmu Asbabun Nuzul tidak ada gunanya dan tidak ada pengaruhnya karena pembahasannya hanyalah berkisar pada lapangan sejarah dan ceritera. Menurut anggapan mereka ilmu Asbabun Nuzul tidaklah akan mempermudah bagi orang yang mau berkecimpung dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. Anggapan tersebut adalah salah dan tidaklah patut didengar karena tidak berdasarkan pendapat para ahli Al-Qur’an yang dikenal dengan ahli tafsir.

Di sini akan diungkap secara sekilas pendapat sebagian ulama dan kemudian akan disertakan beberapa faedah tentang ilmu Asbabun Nuzul.

Al-Wahidy berpendapat: “menafsirkan ayat tanpa bertitik tolak dari sejarah dan penjelasan turunnya tidaklah mungkin.”

Kiai Kampung Lawan Santri Lulusan Timur Tengah

Inilah kisah kiai kampung yang kebetulan kiai kampung ini menjadi imam musholla dan sekaligus pengurus ranting sebuah ormas keagamaan terbesar di desanya. Suatu ketika didatangi seorang tamu yang mengaku santri karena lulusan pesantren modern dan pernah mengenyam pendidikan di Timur Tengah. Tamu itu begitu PD (Percaya Diri), karena merasa mendapat legitimasi akademik, plus telah belajar Islam di tempat asalnya. Sedang yang dihadapi hanya kiai kampung, yang lulusan pesantren salaf.

Tentu saja, tujuan utama tamu itu mendatangi kiai untuk mengajak debat dan berdiskusi seputar persoalan keagamaan kiai. Santri liberal ini langsung menyerang sang kiai: “Sudahlah Kiai tinggalkan kitab-kitab kuning (turats) itu, karena itu hanya karangan ulama kok. Kembali saja kepada al-Qur’an dan hadits,” ujar santri itu dengan nada menantang. Belum sempat menjawab, kiai kampung itu dicecar dengan pertanyaan berikutnya.

Selasa, 25 Oktober 2011

Agar Kerja Bernilai Ibadah

Kalam Habib Abdullah bin Husein bin Thahir
Selama di dunia, mau tak mau kita harus berusaha terlebih dahulu untuk memperoleh kebutuhan hidup. kita tidak boleh berpangku tangan saja sembari mengharap belas kasihan orang lain. Dalam islam, orang yang memberi lebih terhormat daripada orang yang menerima. Seorang mukmin yang tegar dan mampu mandiri lebih utama daripada seorang mukmin yang lemah dan selalu menggantungkan nasibnya kepada orang lain.
Anggapan bahwa islam adalah ajaran yang cenderung mengajak orang bermalas-malasan adalah anggapan yang salah. Justru islam melalui al-Qur’an dan hadis-hadis memotivasi umatnya agar  menjadi manusia pekerja keras dan pantang menerima belas kasih orang lain. Sejarah menyebutkan bahwa para nabi dan rasul aktif bekerja. Ada yang menjadi petani, pengembala, tukang kayu dan beragam profesi lainnya. Tokoh-tokoh penyebar agama islam di Indonesia pun adalah ulama-ulama yang ulet berniaga di samping kegigihan mereka berdakwah.

Senin, 24 Oktober 2011

Mahram Yang Membatalkan Wudhu’

Mahram (perempuan-perempuan yang haram dinikahi) ada dua macam, yaitu :
  • Mahram ‘ala ta’bid (haram dinikahi selamanya), mereka ada 18 perempuan, terbagi dalam 3 sebab :
Pertama: sebab senasab, ada 7 perempuan, yaitu : ibu kandung ke atas  (nenek, ibu nenek seterusnya), anak perempuan kandung ke bawah (cucu, anak cucu seterusnya), saudara perempuan baik sekandung, sebapak atau seibu, saudara perempuan bapak, saudara perempuan ibu, anak perempuan saudara laki-laki dan anak perempuan saudara perempuan.

Qana’ah yang Serba Indah

Qana’ah adalah suatu sikap merasa cukup dengan pembagian rizki yang diberikan Allah, dan menyandarkan kebutuhan hanya kepada Allah SWT. Seorang yang qana’ah akan memohon hanya kepada-Nya, tidak kepada yang lain. Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad bersyair:
Andai dirimu ridha dengan bagian yang dijatahkan kepadamu, niscaya dirimu hidup penuh kenikmatan.
Namun bila dirimu tiada pernah ridha, maka dirimu senantiasa dalam kegundahan.
Qana’ah adalah awal dari sikap ridha. Setiap orang yang memiliki sikap qana’ah pasti mendapatkan bagian dari ridha. Sikap qana’ah akan tumbuh bila seseorang cermat dalam berinfak serta tidak berfoya-foya. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Orang yang cermat berbelanja akan dicukupkan kebutuhannya oleh Allah SWT, sedangkan orang yang mubazir akan difakirkan oleh Allah SWT.”

Kamis, 20 Oktober 2011

Pahala Tiada batas

Kalam Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi
Negeri ini tengah muram. Bencana demi bencana menerpa silih berganti. Kasihan saudara kita yang tertimpa. Mereka menderita, sedih, dan mengharap uluran tangan. Kita musti berempati. Ibarat satu raga, bila seorang muslim merasakan sakit, muslim yang lain turut merasakan perihnya itu.
Tapi mereka tak perlu berkecil hati. Setiap bencana memendam berlaksa hikmah. Yang Maha Kuasa telah menyediakan pahala yang jumlahnya tak terhingga untuk mereka. Dan pahala itu bisa mereka petik dengan satu sikap yang kita yakin mereka punya: sabar.
Dengan bijak, Habib Ahmad bin Zein al-Habsyi mengurai kesabaran dalam kalam-kalamnya. Coba kita simak penuh seksama.

Senin, 17 Oktober 2011

Pakaian Serba Hitam Ketika Melayat

Pada dasarnya menggunakan pakaian hitam adalah boleh, karena Rasulullah pun pernah menggunakan yang berwarna hitam. Hanya saja, ketika suatu jenis pakaian telah menjadi ciri khas dari orang kafir seperti pakaian serba hitam-hitam ketika melayat orang mati, maka Imam Ghozali dalam kitab ihya’-nya menyatakan bahwa hukum memakainya adalah haram karena termasuk tasyabbuh (penyerupaan) dengan gaya hidup dan pakaian orang-orang kafir. Rasulullah SAW bersabda :

” مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“ Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari mereka “